Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal
milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi.
Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus
disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu
berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang
semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka
lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk
tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini
karena ketipis tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu,
dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat
ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah
perkembangan desain grafis. Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi
mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447 dengan model tekanan
menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman untuk menghasilkan
anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi
buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan
informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
1851,
The Great Exhibition
Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851,pada
saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta
merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa
struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang
dirancang oleh Joseph Paxton.
1892,
Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis
post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec
melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan
lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun
lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796,
Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni.
1910,
Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat.
Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah “Form follow Function”
yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme
adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya.
Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ‘bahasa mesin’, sehingga karya-karya
tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ‘estetika
mesin’
1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-23) yang dikembangkan mengikuti
masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli
hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaism membawa
gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya
adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan
penolakan terhadap hukum keindahan.
1916,
De Stijl
Gaya yang berasal
dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang
dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van
Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna
dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue
Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld.
1918,
Constructivism
Suatu pergerakan
seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh
penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism
Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif
berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris. Gamabr dibawah adalah
model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional.
1919,
Bauhaus
Bauhaus dibuka
pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai
akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar
untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang
dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.
1928-1930,
Gill Sans
Tipograper Eric
Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke
dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi
klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu
kemampuan beraneka ragam (great versatility).
1931,
Harry Beck
Perancang grafis
Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground
Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan
ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara
sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti
kereta.
1950,
International Style
International
atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De
Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an.
Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi
aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi
universal daripada ungkapan pribadi.
1951,
Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah
salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan
bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf
Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah
menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model
ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
1960,
Psychedelia and Pop Art
Kultur yang
populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi
lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan
jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni
abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang
menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi
melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.
1984,
Émigré
Majalah disain
grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer
Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop
publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk
eksperimen tipografi.
Pengaruh Desain Pemodelan
Grafis Perubahan Teknologi
Kerajinan kain daerah merupakan warisan nenek moyang kita yang
sangat indah untuk di jadikan sebagai sumber pikiran dalam membuat desain
grafis, contohnya adalah batik dan songket. Sedangkan teknologi juga memiliki
andil yang cukup besar untuk perkembangan desain grafis. Di samping itu dengan
semakin majunya teknologi maka semakin mudah kita untuk menciptakan karya
desain grafis dengan waktu yang singkat kita dapat menghasilkan banyak desin
grafis sehingga lebih efisien. Ada juga sekarang tren dalam “Photo Editing”
yang sudah menjamur kedalam masyarakat. Banyak sekali lomba-lomba atau event-event
yang diselenggarakan dengan menggunakan “photo editing” sebagai contentnya. Hal
ini dikarenakan pula oleh teknologi yang sudah sangat berkembang, misalnya
kamera yang canggih, kamera yang sudah dimiliki oleh kebanyakan telepon
seluler, dan juga peran media sosial yang tak luput untuk ‘memeriahkannya’.
Sebut saja Intagram, sebuah media sosial yang fungsi utamanya adalah sharing
foto. Foto-foto tersebut kebanyakan sudah melalui proses editing terlebih
dahulu, sehingga akan terlihat lebih baik dan menarik untuk dibagikan kepada
orang lain. Bayangkan saja pada zaman dahulu, seni berfoto masi belum semenarik
sekarang, ditambah lagi teknologi yang belum mumpuni. Kita seharusnya bersyukur
bahwa kita bisa mengalami kemudahan akibat dari pengaruh perkembangan teknologi
dan desain grafis.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar